Not known Facts About Kumpulan Cerpen Fiksi
Not known Facts About Kumpulan Cerpen Fiksi
Blog Article
Menjelang Birmingham kau terbangun oleh sengatan sinar matahari yang hangat. Saat kau membuka mata, silau menyergap. Lekas kau memakai kacamata minus yang semula kau sisipkan di saku kemejamu.
Tak kuasa dia menahan tangisannya lagi. Dia sebut dengan lantang sapaan tercinta, dan dia peluk tubuh keriput penuh peluh tersebut. Rena berjanji akan selalu berada di dekat neneknya.
Novel ini ditulis dengan goal pembaca adalah remaja, sehingga masalah yang disajikan sesuai dengan permasalahan remaja.
Suatu ketika, Samosir diminta oleh ibunya agar mengantarkan bekal makan siang untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Saat di pertangahan jalan, Samosir yang merasa lapar lantas memakan bekal makan siang tersebut hingga tersisa sedikit.
Esok harinya, hujan turun lagi. Ayah menampung air di ember sebelum hujan berhenti. Kota kami ditutup sehingga kami tidak punya air untuk mandi.
Mamanpun sangat menyesal karena telah menyalahgunakan sihirnya dengan sombong dan tidak bisa kembali menjadi manusia.
Tan Mien mengurung raksasa itu karena raksasa itu senang mencuri gula di Cerita Fiksi rumah-rumah penduduk. Raksasa itu suka sekali makanan manis.
Tak terkecuali dengan Riska, anaknya manis dan tidak pernah manja dengan orang tuanya, dia bisa bersikap baik terhadap semua orang termasuk teman-temannya sehingga banyak yang betah ketika bertamu ke rumahnya.
“Engkau pantas mendapatkan ini. Ini adalah balasan bagi anak kelinci yang keras kepala dan tidak mau mematuhi nasihat ibunya.”
Aku memilih tujuan yang jauh dari keramaian, sebuah kabin terpencil di lereng bukit yang menghadap ke danau berlanskap indah. Selama beberapa hari, aku hidup dalam kesendirian, hanya ditemani oleh suara angin dan alam sekitarnya.
Bagian ke dua jatuh di tempat yang diberi nama Dasan Batu karena ada orang yang menyaksikan jatuhnya penggalan batu ini. Dan potongan terakhir jatuh di suatu tempat yang menimbulkan suara gemuruh. Sehingga tempat itu diberi nama Montong Teker.
Topan pun mempersilahkan kakek tersebut untuk duduk bersamanya bahkan menawarkan bekal minuman yang ia bawa dari rumah. Kakek bertanya kepada Topan, “Apakah Kamu tidak sekolah?” Dengan sedih Topan menjawab bahwa keluarganya tidak punya uang untuk menyekolahkan Topan.
"Baiklah kalau begitu, kita akan berbagi tugas" kata Herman penuh semangat. Sejenak kemudian mereka membagi tugas.
Dan ia pun teringat, desanya memiliki sungai dengan aliran yang deras dan bahkan memiliki air terjun.